Haji 2025: Banyak Jamaah Terpisah Kloter, Ini Penyebab dan Solusinya

Daftar Isi


Penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 menghadapi tantangan terkait pemisahan jamaah dari kelompok terbang (kloter) asal mereka. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi jamaah lanjut usia (lansia) yang memerlukan pendampingan intensif.

Faktor Penyebab Pemisahan Kloter

Beberapa faktor utama yang menyebabkan jamaah terpisah dari kloter asal antara lain:

Kendala Kesehatan dan Administratif

Beberapa jamaah mengalami masalah kesehatan atau kendala administratif seperti keterlambatan visa, sehingga tidak dapat berangkat bersama kloter asal mereka. Sebanyak 75 jamaah haji Indonesia mengajukan tanazul, yaitu permohonan untuk bergabung kembali dengan kloter asalnya setelah terpisah.

Perubahan Skema Penerbangan:

Keterbatasan slot penerbangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, menyebabkan perubahan rute bagi 36 kloter jamaah Indonesia. Mereka harus pulang melalui Bandara Madinah, yang memerlukan perjalanan darat tambahan sekitar 5-6 jam dari Makkah.

Penyusunan Kloter Berdasarkan Provinsi:

Penyusunan kloter berdasarkan provinsi, bukan kabupaten/kota, menyebabkan jamaah dari daerah yang sama terpisah dalam kloter berbeda. Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mengusulkan agar penyusunan kloter disesuaikan berdasarkan kota/kabupaten untuk menghindari pemisahan ini.

Upaya Penanganan dan Solusi

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai langkah telah diambil:

Pengajuan Tanazul:

Jamaah yang terpisah dapat mengajukan tanazul untuk bergabung kembali dengan kloter asal mereka. Proses ini difasilitasi oleh petugas haji di lapangan.

Penyebaran Petugas di Masjidil Haram:

Kementerian Agama telah menempatkan petugas di area Masjidil Haram untuk membantu jamaah yang terpisah dari rombongan. Petugas ini mengenakan seragam khusus dan siap membantu jamaah kembali ke kloter mereka.

Penggunaan Aplikasi Haji Pintar:

Aplikasi ini memungkinkan petugas dan jamaah untuk memindai barcode pada kartu identitas jamaah, sehingga memudahkan proses identifikasi dan pengembalian ke kloter asal.

Rekomendasi untuk Penyelenggaraan Haji Mendatang

Agar masalah serupa tidak terulang, beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan antara lain:

Penyusunan Kloter Berdasarkan Kota/Kabupaten:

Mengelompokkan jamaah berdasarkan daerah asal yang lebih spesifik dapat mengurangi risiko pemisahan.

Peningkatan Koordinasi Antarlembaga:

Koordinasi yang lebih baik antara Kementerian Agama, maskapai penerbangan, dan otoritas Arab Saudi dapat mencegah perubahan mendadak dalam skema penerbangan.

Edukasi dan Informasi kepada Jamaah:

Memberikan informasi yang jelas dan edukasi kepada jamaah mengenai prosedur tanazul dan penggunaan aplikasi pendukung dapat membantu mereka dalam situasi darurat.

Daftar umroh dan haji bisa klin disini atau hubungi nomor WhatsApp ini 0859-6661-8547 (Muksit Haetami)

Posting Komentar